Kaki Kanan Alam Maut
Aku tak bisa akan dan tidur sejak
aku dibawa ke alam maut malam sebelumnya. Jika kututup mataku , apa yang
kulihat adalah alam maut . Jeritan orang-orang terkutuk itu selalu mengiang di
telinga. Seperti sebuah program televise, aku terbayang semua perkara yang
kusaksikan di alam maut berulang-ulang. Setiap malam aku di alam maut, dan tiap
hari aku bekerja untuk mendapatkan kata – kata yang tepat untuk menyajikan
perkara-perkara yang menakutkan ini ke seluruh dunia.
Yesus menampakan diri lagi
kepadaku dan berkata , “ Malam ini kita akan pergi ke kaki kanan dari alam
maut, anakKu . Jangan takut, karena Aku mengasihimu dan Aku besertamu.”Wajah
Tuhan sedih dan wajahNya penuh kelembutan dan kasih yang dalam.Meskipun mereka
yang di alam maut terhilang untuk selamanya, aku tahu bahwa Dia tetap mengasihi
mereka secara kekal abadi.
“AnakKu ,” kataNya, “ Allah, Bapa
kita, memberikan pada setiap orang suatu kemauan untuk memilih, apakah kita mau
melayani Dia atau iblis. Engkau tahu, Allah tidak menciptakan alam maut untuk
umatNya . Iblis menipu banyak orang untuk mengikutinya , tapi alam maut
diciptakan untuk iblis dan malikat-malaikatnya.Bukan keinginanKu maupun
keinginan Bapa bahwa seseorang akan binasa.
Air mata belas kasihan mengalir
di pipi Yesus .
Dia mulai berkata lagi, “ Ingat
FirmanKu. Di hari-hari yang akan dating kalau kutnjukkan alam maut kepadamu,
Aku mempunyai kuasa di langit dan di bumi. Kadang-kadang kau merasa bahwa Aku
telah meninggalkanmu, tetapi tidak akan pernah . Juga kadang-kadang kita akan
dapat dilihat oleh kuasa-kuasa gelap dan jiwa-jiwa yang tehilang, tapi lain
waktu kita tidak bisa dilihat oleh mereka.Tidak peduli kemana kita pergi,
hendaklah dalam damai dan jangan takut untuk mengikutiKu.”
Kami berjalan terus. Sambil menangis
kuikuti Dia deka-dekat . Aku telah menangis untuk beberapa hari lamanya, dan
tak bisa kuhilangkan kenangan tentang alam maut yang ada di dalam jiwaku.
Sering aku menangis dalam hatiku. Rohku sangat sedih.
Kami sampai di kaki kanan alam
maut. Kami sedang di jalan setapak yang kering dan terbakar. Jeritan-jeritan
memenuhi udara yang kotor, dan bau busuk kematian ada di mana – mana. Baunya
begitu menjijikan sampai perutku sakit. Di mana-mana gelap, kecuali cahaya yang
berasal dari Kristus dan dari lubang yang menyala. Sejauh mata memandang hanya
ada lubang-lubang yang menyala itu.
Seketika itu juga , segala macam
setan melewati kami. Setan-setan itu menggeram kepada kami ketika kami lewat.
Roh-roh jahat dari semua ukuran dan bentuk berbicara satu sama lain. Di depan
kami, satu setan besar sedang memberikan perintah-perintah kepada yang lebih
kecil . Kami berhenti untuk mendengarkan
dan Yesus berkata, “ Ada juga pasukan kekuatan jahat yang tidak
kelihatan, yang tidak kita lihat di sini, seperti roh-roh jahat
sakit-penyakit.”
“Pergi.” Setan-setan yang lebih
besar berkata kepada yang lebih kecil. “ Lakukan banyak hal yang jahat. Pecah –
belah rumah tangga dan hancurkan keluarga-keluarga . Goda Kristen-Kristen yang
lemah dan sesatkan sebanyak mungkin yang bisa kau lakukan. Kau akan mendapat
hadiah kalau kau kembali. Ingat hati-hati kepada mereka yang sudah sungguh
–sungguh menerima Yesus sebagai juruselamat mereka. Mereka punya kuasa untuk
mengusirmu.Sekarang pergi jelajahi bumi, aku sudah punya banyak utusan di sana,
dan masih akan mengirim yang lain lagi. Ingat, kita adalah hamba dari Pangeran
kegelapan dan kuasa-kuasa gelap di udara.”
Roh-roh jahat itu mulai melesat
ke atas dan keluar dari alam maut. Pintu=pintu yang ada di atap dari kaki kanan
alam maut membuka dan menutup dengan sangat cepat untuk mengeluarkan mereka.
Beberapa juga keluar dari cerobong yang kami turuni.
Akan kucoba untuk melukiskan
bagaimana rupa dari makhluk – makhluk jahat ini. Makhluk yang berbicara tadi
sangat besar, kira-kira sebesar seekor beruang grizzly yang sudah tumbuh
sempurna , berwarna coklat dengan kepala seperti kelelawar dan mata yang tertanam
dalam jauh di belakang wajahnya yang berbulu . Lengan-lengan yang berbulu
menggelantung di sisinya dan taringnya keluar dari mukanya yang berbulu.
Yang lain makhluk kecil seperti
monyet dengan lengan-lengan yang panjang dan badannya berbulu lebat. Mukanya
kecil sekali dan hidungnya mancung. Tak
bisa kutemukan matanya ada di mana.
Yang lain, kepalanya besar,
telinganya besar dan ekornya panjang, dan masih ada satu lagi yang sebesar kuda
dengan kulit yang halus. Pandangan dari setan-setan dan roh-roh jahat ini, dan
baunya yang menyengat . membuatku mual. Di mana – mana kulihat setan. Setan
yang paling besar, aku tahu dari Tuhan, mendapat perintah-perintah langsung
dari iblis.
Yesus dan aku terus berjalan
menurun di jalan setapak sampai ke lubang lain. Teriakan kesakitan, suara –
suara sedih yang tak terlupakan ada di mana – mana .
“Tuhanku, apa selanjutnya ?”
pikirku.
Kami langsung melewati beberapa
makhluk jahat ( rupanya mereka tidak melihat kami ) dan berhenti di lubang api
dan belerang yang lain. Di dalam lubang berikutnya ada seorang laki-laki dengan
kerangka yang besar. Kudengar dia berkhotbah tentang Injil. Dengan heran
kupandang Yesus untuk mendapatkan jawaban, karena Dia selalu tahu pikiranku.
KataNya, “Ketika dia di bumi, orang ini adalah seorang Pengabar Injil. Pada
suatu waktu dia berbicara kebenaran dan melayani Aku.” Aku heran, apa yang
dikerjakan orang itu disini. Tingginya kira-kira 6 kaki , dan kerangkanya
kotor, berwarna keabu-abuan seperti batu nisan. Sebagian dari pakaiannya
tergantung padanya. Aku heran bagaimana nyala api bisa menyisakan sobekan
pakaian yang compang-camping ini, dan tidak membakarnya habis. Dagingnya yang tebakar masih tergantung
padanya, dan tengkoraknya menjadi nyala api . Bau yang hebat datang
daripadanya.
Kuperhatikan orang itu
merentangkan tangannya sepertinya sedang memegang buku dan mulai membaca
alkitab dari buku khayalannya. Aku teringat lagi kata-kata Yesus,”Di alam maut
semua perasaanmu ada, dan disini terasa lebih kuat.”
Laki-laki itu membaca ayat demi
ayat . Pikirku itu bagus, Yesus berbicara padanya dengan suara yang penuh
kasih, “ Damai, diamlah.” Segera laki-laki tersebut berhenti berbicara dan
menoleh pelan-pelan untuk melihat Yesus
.Kulihat jiwa laki- laki itu di dalam kerangkanya . Dia berbicara kepada Tuhan ,
“Tuhan , sekarang aku mau berkhotbah tentang kebenaran pada umat. Sekarang,
Tuhan, aku siap untuk pergi dan mengatakannya kepada yang lain tentang tempat
ini. Aku tahu, waktu aku masih hidup di bumi,aku tak percaya akan adanya alam
maut maupun kedatanganMu kembali . Itu adalah apa yang manusia ingin dengar,
kebenaran yang bisa dikompromi di dalam gerejaku. Aku tahu, aku tidak menyukai
seseorang yang berbeda bangsa dan warna kulitnya, dan aku menyebabkan banyak
orang meninggalkan Engkau . Aku membuat peraturanku sendiri tentang Sorga,
tentang yang benar dan salah. Aku tahu bahwa aku telah menyesatkan banyak
orang, dan aku menyebabkan banyak orang tersandung firmanMu, dan aku memungut
uang dari si miskin. Tapi, Tuhan, keluarkan aku , aku akan berbuat benar. Aku
tidak akan mengambil uang gereja lagi. Aku sudah bertobat. Aku akan mengasihi
orang apapun kebangsaan dan warna kulitnya.
Yesus berkata,” Engkau bukan saja
memutarbalikan dan salah menggambarkan Firman Allah, tapi engkau bohong tentang
ketidaktahuanmu soal kebenaran. Bagimu kesenangan hidup jauh lebih penting dari
kebenaran. Aku sendiri datang
mengunjungi engkau dan mencoba untuk membalikanmu , tapi engka tak mau dengar.
Engkau tetap mengambil jalanmu sendiri, dan kejahatan adalah tuanmu. Kau tahu
kebenaran, tapi kau tidak mau bertobat
dan kembali padaKu. Setiap waktu Aku ada disana, Aku menunggumu, Aku
ingin kau bertobat, tapi kau tidak mau. Dan sekarang penghukuman sudah ditetapkan.”
Wajah Yesus penuh dengan rasa
belas kasihan. Aku tahu seandainya laki-laki itu menanggapi panggilan dari sang
juruselamat, sekarang dia tidak akan berada di sini. Oh, manusia, dengarkanlah.
Yesus berkata kepada orang yang undur
kembali itu ( kembali melakukan dosa lama ), “Seharusnya engkau mengatakan
kebenaran dan mengembalikan banyak orang ke jalan yang benar dengan Firman
Allah yang mengatakan bahwa, orang – orang yang tidak percaya akan mendapatkan
bagiannya dalam lautan api dan belerang. Engkau tahu jalan salib, engkau tahu
jalan kebenaran. Engkau yahu harus bicara tentang kebenaran. Tapi iblis
memenuhi hatimu dengan kebohongan, dan k au jatuh dalam dosa. Seharusnya engkau bertobat dengan
sungguh-sungguh , bukannya setengah hati. FirmanKu benar dan tidak bohong.
Sekarang sudah terlambat, terlambat.”
Meskipun begitu, laki-laki itu
mengacungkan tinjunya kearah Yesus , dan mengutukNya. Meskipun begitu Yesus
masih menangis , “ Bapa, kasihanilah.”
Dengan sedih Yesus dan aku
melanjutkan ke lubang berikutnya. Pengkhotbah yang kembali berbuat dosa itu
masih tetap mengutuk dan marah kepada Yesus . Ketika kami berjalan melewati
lubang-lubang api , orang – orang yang
terhilang itu mengulurkan tangan kepada Yesus, dan dengan suara memelas mereka
memohon kepadaNya untuk dikasihani. Tulang tangan dan lengan mereka berwarna
abu-abu hitam karena terbakar, tidak ada daging hidup atau darah, tidak ada
organ tubuh, hanya ada kematian. Di dalam hatiku aku menangis, oh dunia,
bertobatlah. Kalau tidak, engkau akan dating ke sini. Berhenti, sebelum segalanya
terlambat.
Aku berhenti d lubang lain, aku
merasa kasihan sekali pada mereka , dan begitu sedih sehingga tubuhku lemah dan hampir tidak bias berdiri. Sedu
sedan yang hebat hebat mengguncangkanku . “Yesus , aku merasa sakit di dalam,”
kataku.
Dari dalam lubang seorang wanita berbicara
lepada Yesus .
Dia berdiri di tengah nyala api ,
yang menutup seluruh tubuhnya. Tulang – tulangnya penuh cacing dan daging mati
. Ketika nyala api merayap ke atas mengelilinginya, dia mengangkat tangannya ke
arah Yesus dan menangis, “ Keluarkan aku dari sini . Sekarang aku mau
memberikan hatiku kepadaMu, Yesus. Aku akan
bercerita kepada yang lain tentang pengampunanMu . Aku mau bersaksi
untukMu. Aku mohon kepadaMu , keluarkan aku
dari sini .”
Yesus berkata , “ FirmanKu benar,
dan menyatakan semua orang harus
bertobat dan berbalik dari dosa-dosanya, dan memintaKu untuk masuk kedalam
hidup mereka apabila mereka ingin bebas dari tempat ini . Melalui darahKu ada
pengampunan dosa . Aku setia dan benar dan akan mengampuni semua yang datang
kepadaKu. Aku tidak akan mengusir mereka.”
Dia menoleh, memandang wanita itu
dan berkata , “ Kalau saja kau dengaran Aku dan datang kepadaKu dan bertobat, Aku akan mengampunimu.”
Wanita itu bertanya, “ Tuhan
tidak adakah jalan keluar dari sini ?”
Yesus berkata dengan lembut, “
Wanita, engkau sudah diberi banyak kesempatan untuk bertobat, tapi kau keraskan
hatimu dan tidak mau. Dan kau tahu, FirmanKu berkata bahwa semua pelacur akan
mendapat bagian dalam lautan api.”
Yesus menoleh kepadaku dan
berkata,” Wanita ini menjalin hubungan gelap dengan banyak laki-laki, dia
penyebab banyak perpecahan rumah tangga. Meskipun begitu, Aku masih tetap
mengasihinya. Aku datang kepadanya tidak untuk menghukum, tapi datang dengan
keselamatan . Aku banyak mengirim hamba-hambaKu kepadanya supaya dia bertobat
dari jalan-jalannya yang jahat, tapi dia tidak mau. Ketika dia masih muda,
Kupanggil dia, tapi dia terus berbuat jahat . Dia berbuat banyak kesalahan .
Sekalipun begitu, Aku mau mengampuninya kalau dia datang kepadaKu. Iblis
merasukinya dan dia bertambah pahit dan tidak mau mengampuni orang lain.
Dia dating ke gereja hanya untuk
mendapatkan laki-laki , dia menemukannya dan menggoda mereka . jika saja dia
datang kepadaKu , dosa-dosanya akan disucikan oleh darahKu . Setengah hatinya
ingin melayani Aku , tapi engkau tidak bisa melayani Tuhan dan iblis dalam
waktu yang sama . Setiap orang harus memilih mau melayani siapa.”
“Tuhan,” tangisku,” berilah
kekuatan padaku untuk meneruskannya. “ Aku terpaku dari atas kepala sampai ke
kaki oleh kengerian di alam maut.
Yesus berkata kepadaku, “ Damai,
tenaglah .”
“Tolonglah aku, Tuhan,” tangisku
. “ Iblis tidak mau kita tahu tentang
kebenaran alam maut. Melalui impian-impianku yang paling dalam, tak pernah
terpikir olehku bahwa alam maut seperti itu, Yesus kapankah hal ini berakhir ?”
“AnakKu,” jawab Yesus , “ hanya
Bapa di Sorga yang tahu kapan semuanya ini akan berakhir.” Kemudian Dia
berbicara kepadaku lagi, KataNya, “ Damai, tenanglah.” Kekuatan yang besar
meliputi diriKu.
Yesus dan aku berjalan terus
melalui lubang-lubang. Aku ingin menarik setiap orang yang kulewati dari api,
dan membawa cepat-cepat ke kaki Yesus. Aku menangis dalam hati. Pikirku pada
diriku sendiri, aku tak pernah ingin anak-anakku datang ke sini.
Akhirnya Yesus menoleh padaku dan
berkata dengan tenang, “ AnakKu , kita pulang ke rumahmu sekarang. Besok malam
kita kembali ke bagian ini lagi.”
Kembali di rumah, aku menangis
dan menangis . Sepanjang hari itu aku terbayang alam maut dan kengerian dari manusia-manusia
di sana .
Siapa yang membaca buku ini,
tolong , aku mohon padamu, bertobatlah dari dosa-dosamu. Panggil Yesus dan
minta Dia untuk menolongmu. Panggilah Dia hari ini, jangan tunggu besok . Hari
besok mungkin tidak akan datng. Waktu cepat berlalu . Berlututlah, dan minta
dibersihkan dari dosa-dosamu. Bersikaplah baik satu terhadap yang lain.
Jika engkau marah terhadap
seseorang, ampuni dia. Tidak ada kemarahan yang cukup berarti sehingga
menyebabkan kita masuk alam maut, seperti Kristus telah mengampuni kita dari
semua dosa kita. Yesus bisa menjaga kita kalau kita mempunyai hati yang
mengampuni, dan mau membiarkan darahNya mencuci kita dari segala dosa. Kasihi
anak-anakmu dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Tuhan dari gereja-gereja berkata,”
Bertobatlah dan diselamatkan.”
No comments:
Post a Comment