BAB 3



Kaki Kanan Alam Maut

Aku tak bisa akan dan tidur sejak aku dibawa ke alam maut malam sebelumnya. Jika kututup mataku , apa yang kulihat adalah alam maut . Jeritan orang-orang terkutuk itu selalu mengiang di telinga. Seperti sebuah program televise, aku terbayang semua perkara yang kusaksikan di alam maut berulang-ulang. Setiap malam aku di alam maut, dan tiap hari aku bekerja untuk mendapatkan kata – kata yang tepat untuk menyajikan perkara-perkara yang menakutkan ini ke seluruh dunia.
Yesus menampakan diri lagi kepadaku dan berkata , “ Malam ini kita akan pergi ke kaki kanan dari alam maut, anakKu . Jangan takut, karena Aku mengasihimu dan Aku besertamu.”Wajah Tuhan sedih dan wajahNya penuh kelembutan dan kasih yang dalam.Meskipun mereka yang di alam maut terhilang untuk selamanya, aku tahu bahwa Dia tetap mengasihi mereka secara kekal abadi.
“AnakKu ,” kataNya, “ Allah, Bapa kita, memberikan pada setiap orang suatu kemauan untuk memilih, apakah kita mau melayani Dia atau iblis. Engkau tahu, Allah tidak menciptakan alam maut untuk umatNya . Iblis menipu banyak orang untuk mengikutinya , tapi alam maut diciptakan untuk iblis dan malikat-malaikatnya.Bukan keinginanKu maupun keinginan Bapa bahwa seseorang akan binasa.
Air mata belas kasihan mengalir di pipi Yesus .
Dia mulai berkata lagi, “ Ingat FirmanKu. Di hari-hari yang akan dating kalau kutnjukkan alam maut kepadamu, Aku mempunyai kuasa di langit dan di bumi. Kadang-kadang kau merasa bahwa Aku telah meninggalkanmu, tetapi tidak akan pernah . Juga kadang-kadang kita akan dapat dilihat oleh kuasa-kuasa gelap dan jiwa-jiwa yang tehilang, tapi lain waktu kita tidak bisa dilihat oleh mereka.Tidak peduli kemana kita pergi, hendaklah dalam damai dan jangan takut untuk mengikutiKu.”
Kami berjalan terus. Sambil menangis kuikuti Dia deka-dekat . Aku telah menangis untuk beberapa hari lamanya, dan tak bisa kuhilangkan kenangan tentang alam maut yang ada di dalam jiwaku. Sering aku menangis dalam hatiku. Rohku sangat sedih.
Kami sampai di kaki kanan alam maut. Kami sedang di jalan setapak yang kering dan terbakar. Jeritan-jeritan memenuhi udara yang kotor, dan bau busuk kematian ada di mana – mana. Baunya begitu menjijikan sampai perutku sakit. Di mana-mana gelap, kecuali cahaya yang berasal dari Kristus dan dari lubang yang menyala. Sejauh mata memandang hanya ada lubang-lubang yang menyala itu.
Seketika itu juga , segala macam setan melewati kami. Setan-setan itu menggeram kepada kami ketika kami lewat. Roh-roh jahat dari semua ukuran dan bentuk berbicara satu sama lain. Di depan kami, satu setan besar sedang memberikan perintah-perintah kepada yang lebih kecil . Kami berhenti untuk mendengarkan  dan Yesus berkata, “ Ada juga pasukan kekuatan jahat yang tidak kelihatan, yang tidak kita lihat di sini, seperti roh-roh jahat sakit-penyakit.”
“Pergi.” Setan-setan yang lebih besar berkata kepada yang lebih kecil. “ Lakukan banyak hal yang jahat. Pecah – belah rumah tangga dan hancurkan keluarga-keluarga . Goda Kristen-Kristen yang lemah dan sesatkan sebanyak mungkin yang bisa kau lakukan. Kau akan mendapat hadiah kalau kau kembali. Ingat hati-hati kepada mereka yang sudah sungguh –sungguh menerima Yesus sebagai juruselamat mereka. Mereka punya kuasa untuk mengusirmu.Sekarang pergi jelajahi bumi, aku sudah punya banyak utusan di sana, dan masih akan mengirim yang lain lagi. Ingat, kita adalah hamba dari Pangeran kegelapan dan kuasa-kuasa gelap di udara.”
Roh-roh jahat itu mulai melesat ke atas dan keluar dari alam maut. Pintu=pintu yang ada di atap dari kaki kanan alam maut membuka dan menutup dengan sangat cepat untuk mengeluarkan mereka. Beberapa juga keluar dari cerobong yang kami turuni.  
Akan kucoba untuk melukiskan bagaimana rupa dari makhluk – makhluk jahat ini. Makhluk yang berbicara tadi sangat besar, kira-kira sebesar seekor beruang grizzly yang sudah tumbuh sempurna , berwarna coklat dengan kepala seperti kelelawar dan mata yang tertanam dalam jauh di belakang wajahnya yang berbulu . Lengan-lengan yang berbulu menggelantung di sisinya dan taringnya keluar dari mukanya yang berbulu.
Yang lain makhluk kecil seperti monyet dengan lengan-lengan yang panjang dan badannya berbulu lebat. Mukanya kecil sekali dan hidungnya mancung.  Tak bisa kutemukan matanya ada di mana.
Yang lain, kepalanya besar, telinganya besar dan ekornya panjang, dan masih ada satu lagi yang sebesar kuda dengan kulit yang halus. Pandangan dari setan-setan dan roh-roh jahat ini, dan baunya yang menyengat . membuatku mual. Di mana – mana kulihat setan. Setan yang paling besar, aku tahu dari Tuhan, mendapat perintah-perintah langsung dari iblis.
Yesus dan aku terus berjalan menurun di jalan setapak sampai ke lubang lain. Teriakan kesakitan, suara – suara sedih yang tak terlupakan ada di mana – mana .
“Tuhanku, apa selanjutnya ?” pikirku.                                                                                                                                                                    
Kami langsung melewati beberapa makhluk jahat ( rupanya mereka tidak melihat kami ) dan berhenti di lubang api dan belerang yang lain. Di dalam lubang berikutnya ada seorang laki-laki dengan kerangka yang besar. Kudengar dia berkhotbah tentang Injil. Dengan heran kupandang Yesus untuk mendapatkan jawaban, karena Dia selalu tahu pikiranku. KataNya, “Ketika dia di bumi, orang ini adalah seorang Pengabar Injil. Pada suatu waktu dia berbicara kebenaran dan melayani Aku.” Aku heran, apa yang dikerjakan orang itu disini. Tingginya kira-kira 6 kaki , dan kerangkanya kotor, berwarna keabu-abuan seperti batu nisan. Sebagian dari pakaiannya tergantung padanya. Aku heran bagaimana nyala api bisa menyisakan sobekan pakaian yang compang-camping ini, dan tidak membakarnya habis.  Dagingnya yang tebakar masih tergantung padanya, dan tengkoraknya menjadi nyala api . Bau yang hebat datang daripadanya.
Kuperhatikan orang itu merentangkan tangannya sepertinya sedang memegang buku dan mulai membaca alkitab dari buku khayalannya. Aku teringat lagi kata-kata Yesus,”Di alam maut semua perasaanmu ada, dan disini terasa lebih kuat.”
Laki-laki itu membaca ayat demi ayat . Pikirku itu bagus, Yesus berbicara padanya dengan suara yang penuh kasih, “ Damai, diamlah.” Segera laki-laki tersebut berhenti berbicara dan menoleh  pelan-pelan untuk melihat Yesus .Kulihat jiwa laki- laki itu di dalam kerangkanya . Dia berbicara kepada Tuhan , “Tuhan , sekarang aku mau berkhotbah tentang kebenaran pada umat. Sekarang, Tuhan, aku siap untuk pergi dan mengatakannya kepada yang lain tentang tempat ini. Aku tahu, waktu aku masih hidup di bumi,aku tak percaya akan adanya alam maut maupun kedatanganMu kembali . Itu adalah apa yang manusia ingin dengar, kebenaran yang bisa dikompromi di dalam gerejaku. Aku tahu, aku tidak menyukai seseorang yang berbeda bangsa dan warna kulitnya, dan aku menyebabkan banyak orang meninggalkan Engkau . Aku membuat peraturanku sendiri tentang Sorga, tentang yang benar dan salah. Aku tahu bahwa aku telah menyesatkan banyak orang, dan aku menyebabkan banyak orang tersandung firmanMu, dan aku memungut uang dari si miskin. Tapi, Tuhan, keluarkan aku , aku akan berbuat benar. Aku tidak akan mengambil uang gereja lagi. Aku sudah bertobat. Aku akan mengasihi orang apapun kebangsaan dan warna kulitnya.
Yesus berkata,” Engkau bukan saja memutarbalikan dan salah menggambarkan Firman Allah, tapi engkau bohong tentang ketidaktahuanmu soal kebenaran. Bagimu kesenangan hidup jauh lebih penting dari kebenaran. Aku sendiri  datang mengunjungi engkau dan mencoba untuk membalikanmu , tapi engka tak mau dengar. Engkau tetap mengambil jalanmu sendiri, dan kejahatan adalah tuanmu. Kau tahu kebenaran, tapi kau tidak mau bertobat  dan kembali padaKu. Setiap waktu Aku ada disana, Aku menunggumu, Aku ingin kau bertobat, tapi kau tidak mau. Dan sekarang penghukuman sudah ditetapkan.”
Wajah Yesus penuh dengan rasa belas kasihan. Aku tahu seandainya laki-laki itu menanggapi panggilan dari sang juruselamat, sekarang dia tidak akan berada di sini. Oh, manusia, dengarkanlah.
Yesus berkata kepada orang yang undur kembali itu ( kembali melakukan dosa lama ), “Seharusnya engkau mengatakan kebenaran dan mengembalikan banyak orang ke jalan yang benar dengan Firman Allah yang mengatakan bahwa, orang – orang yang tidak percaya akan mendapatkan bagiannya dalam lautan api dan belerang. Engkau tahu jalan salib, engkau tahu jalan kebenaran. Engkau yahu harus bicara tentang kebenaran. Tapi iblis memenuhi hatimu dengan kebohongan, dan k au jatuh dalam dosa.  Seharusnya engkau bertobat dengan sungguh-sungguh , bukannya setengah hati. FirmanKu benar dan tidak bohong. Sekarang sudah terlambat, terlambat.”
Meskipun begitu, laki-laki itu mengacungkan tinjunya kearah Yesus , dan mengutukNya. Meskipun begitu Yesus masih menangis , “ Bapa, kasihanilah.”
Dengan sedih Yesus dan aku melanjutkan ke lubang berikutnya. Pengkhotbah yang kembali berbuat dosa itu masih tetap mengutuk dan marah kepada Yesus . Ketika kami berjalan melewati lubang-lubang api  , orang – orang yang terhilang itu mengulurkan tangan kepada Yesus, dan dengan suara memelas mereka memohon kepadaNya untuk dikasihani. Tulang tangan dan lengan mereka berwarna abu-abu hitam karena terbakar, tidak ada daging hidup atau darah, tidak ada organ tubuh, hanya ada kematian. Di dalam hatiku aku menangis, oh dunia, bertobatlah. Kalau tidak, engkau akan dating ke sini. Berhenti, sebelum segalanya terlambat.
Aku berhenti d lubang lain, aku merasa kasihan sekali pada mereka , dan begitu sedih sehingga tubuhku  lemah dan hampir tidak bias berdiri. Sedu sedan yang hebat hebat mengguncangkanku . “Yesus , aku merasa sakit di dalam,” kataku.
Dari dalam lubang seorang wanita berbicara lepada Yesus .
Dia berdiri di tengah nyala api , yang menutup seluruh tubuhnya. Tulang – tulangnya penuh cacing dan daging mati . Ketika nyala api merayap ke atas mengelilinginya, dia mengangkat tangannya ke arah Yesus dan menangis, “ Keluarkan aku dari sini . Sekarang aku mau memberikan hatiku kepadaMu, Yesus. Aku akan  bercerita kepada yang lain tentang pengampunanMu . Aku mau bersaksi untukMu. Aku mohon kepadaMu , keluarkan aku    dari sini .”
Yesus berkata , “ FirmanKu benar, dan menyatakan semua orang  harus bertobat dan berbalik dari dosa-dosanya, dan memintaKu untuk masuk kedalam hidup mereka apabila mereka ingin bebas dari tempat ini . Melalui darahKu ada pengampunan dosa . Aku setia dan benar dan akan mengampuni semua yang datang kepadaKu. Aku tidak akan mengusir mereka.”
Dia menoleh, memandang wanita itu dan berkata , “ Kalau saja kau dengaran Aku dan datang kepadaKu  dan bertobat, Aku akan mengampunimu.”
Wanita itu bertanya, “ Tuhan tidak adakah jalan keluar dari sini ?”
Yesus berkata dengan lembut, “ Wanita, engkau sudah diberi banyak kesempatan untuk bertobat, tapi kau keraskan hatimu dan tidak mau. Dan kau tahu, FirmanKu berkata bahwa semua pelacur akan mendapat bagian dalam lautan api.”
Yesus menoleh kepadaku dan berkata,” Wanita ini menjalin hubungan gelap dengan banyak laki-laki, dia penyebab banyak perpecahan rumah tangga. Meskipun begitu, Aku masih tetap mengasihinya. Aku datang kepadanya tidak untuk menghukum, tapi datang dengan keselamatan . Aku banyak mengirim hamba-hambaKu kepadanya supaya dia bertobat dari jalan-jalannya yang jahat, tapi dia tidak mau. Ketika dia masih muda, Kupanggil dia, tapi dia terus berbuat jahat . Dia berbuat banyak kesalahan . Sekalipun begitu, Aku mau mengampuninya kalau dia datang kepadaKu. Iblis merasukinya dan dia bertambah pahit dan tidak mau mengampuni orang lain.
Dia dating ke gereja hanya untuk mendapatkan laki-laki , dia menemukannya dan menggoda mereka . jika saja dia datang kepadaKu , dosa-dosanya akan disucikan oleh darahKu . Setengah hatinya ingin melayani Aku , tapi engkau tidak bisa melayani Tuhan dan iblis dalam waktu yang sama . Setiap orang harus memilih mau melayani siapa.”
“Tuhan,” tangisku,” berilah kekuatan padaku untuk meneruskannya. “ Aku terpaku dari atas kepala sampai ke kaki oleh kengerian di alam maut.
Yesus berkata kepadaku, “ Damai, tenaglah .”
“Tolonglah aku, Tuhan,” tangisku . “  Iblis tidak mau kita tahu tentang kebenaran alam maut. Melalui impian-impianku yang paling dalam, tak pernah terpikir olehku bahwa alam maut seperti itu, Yesus kapankah hal ini berakhir ?”
“AnakKu,” jawab Yesus , “ hanya Bapa di Sorga yang tahu kapan semuanya ini akan berakhir.” Kemudian Dia berbicara kepadaku lagi, KataNya, “ Damai, tenanglah.” Kekuatan yang besar meliputi diriKu.
Yesus dan aku berjalan terus melalui lubang-lubang. Aku ingin menarik setiap orang yang kulewati dari api, dan membawa cepat-cepat ke kaki Yesus. Aku menangis dalam hati. Pikirku pada diriku sendiri, aku tak pernah ingin anak-anakku datang ke sini.
Akhirnya Yesus menoleh padaku dan berkata dengan tenang, “ AnakKu , kita pulang ke rumahmu sekarang. Besok malam kita kembali ke bagian ini lagi.”
Kembali di rumah, aku menangis dan menangis . Sepanjang hari itu aku terbayang alam maut dan kengerian dari manusia-manusia di sana .
Siapa yang membaca buku ini, tolong , aku mohon padamu, bertobatlah dari dosa-dosamu. Panggil Yesus dan minta Dia untuk menolongmu. Panggilah Dia hari ini, jangan tunggu besok . Hari besok mungkin tidak akan datng. Waktu cepat berlalu . Berlututlah, dan minta dibersihkan dari dosa-dosamu. Bersikaplah baik satu terhadap yang lain.
Jika engkau marah terhadap seseorang, ampuni dia. Tidak ada kemarahan yang cukup berarti sehingga menyebabkan kita masuk alam maut, seperti Kristus telah mengampuni kita dari semua dosa kita. Yesus bisa menjaga kita kalau kita mempunyai hati yang mengampuni, dan mau membiarkan darahNya mencuci kita dari segala dosa. Kasihi anak-anakmu dan kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Tuhan dari gereja-gereja berkata,” Bertobatlah dan diselamatkan.”

No comments:

Post a Comment