BAB 2

KAKI KIRI ALAM MAUT



Bau busuk yang hebat memenuhi udara. Yesus Berkata kepadaku," Di kaki kiri alam maut terdapat banyak lubang. Terowongan ini bercabang ke bagian lain dari alam maut. Tapi pertama-tama kita akan melewatkan beberapa waktu di kaki kiri dulu. Perkara-perkara yang akan kau lihat akan selalu berada dalam ingatanmu. Dunia harus tahu bahwa alam maut itu benar-benar ada. Banyak orang-orang berdosa dan bahkan beberapa umatKu tidak percaya bahwa alam maut itu benar-benar ada. Engkau sudah Kupilih untuk menyatakan kebenaran ini pada mereka. Semua yang Kutunjukan padamu tentang alam maut dan hal-hal lain adalah benar."

Yesus menampakan diriNya padaku dalam bentuk sinar yang terang, lebih terang dari matahari. Ada bentuk manusia di tengah-tengah sinar itu. Kadang-kadang aku melihat Yesus seperti seorang laki-lski, tapi di lain waktu Dia dalam bentuk Roh.

Dia berkata lagi," Nak jika Aku berbicara, Bapalah yang mengatakannya Bapa dan Aku adalah satu. Ingatlah untuk mengasihi Dia di atas segala-galanya, dan ampunilah satu dengan yang lain. Mari, ikuti Aku."
Ketika kami berjalan, roh-roh jahat lari dari hadirat Tuhan. " Oh Allah, oh Allah, " seruku, " apa lagi berikutnya ?"

Sudah kukatakan sebelumnya, di alam maut semua perasanku bekerja . Semua yang ada di alam maut perasaannya bekerja. Sekarang perasaanku bekerja penuh . Ketakutan ada di setiap sisi, dan bahaya yang tidak terlukiskan ada di mana-mana. Setiap langkah lebih mengerikan dari langkah sebelumnya.

Di atap terowongan ada pintu keluar masuk seukuran jendela kecil yang membuka dan menutup dengan cepat. Jeritan-jeritan memenuhi udara waktu makhluk-makhluk jahat melewati kami ke atas dan keluar melalui pintu gerbang alam maut . Segera kami sampai di ujung terowongan. Aku menggigil ketakutan karena bahaya dan ketakutan di sekeliling kami.

Aku bersyukur sekali atas perlindungan Yesus .Aku berterima kasih pada Allah untuk kekuatanNya yang dahsyat yang melindungi kami, sekalipun di lubang alam maut. Tapi sekalipun dengan perisai perlindungan itu , aku tetap berfikir . Bukan kehendakku Bapa, tapi kehendakMulah yang terjadi. Kupandang tubuhku, untuk pertama kalinya kuperlihatkan bahwa aku dalam bentuk roh, dan bentukku seperti wujud diriku. Aku ingin tahu apa yang akan terjadi berikutnya.

Yesus dan aku melangkah dari terowongan ke jalan setapak dengan petak tanah yang lebar di setiap sisinya. sejauh mata memandang di mana-mana ada lubang berapi. Lubang-lubang itu berukuran empat kaki dan dalamnya tiga kaki dan bentuknya seperti cawan . Yesus berkata, " Di kaki kiri alam maut ada banyak lubang seperti ini. Mari, Kutunjukan beberapa padamu."

Aku berdiri di samping Yesus di jalan setapak itu dan melihat ke dalam salah satu lubang. Di sis lubang ada belerangnya dan menyala merah seperti arang yang menyala. Di tengah lubang ada jiwa yang terhilang yang mati dan pergi ke alam maut. Api mulai menyala dari dasar lubang, menjalar ke atas dan membungkus jiwa yang terhilang dengan nyala api. Dalam sekejap api akan padam menjadi bara. kemudian dengan suara berisik menyala kembali meliputi jiwa yang tersiksa di dalam lubang itu.

Kulihat bahwa jiwa yang terhilang di dalam lubang itu terkurung dalam kerangka. " Tuhan, " teriakku melihat pemandangan seperti itu. " Tak dapatkah Kau keluarkan mereka ?" Pemandangan itu sangat mengerikan! Kupikir, hal ini bisa saja terjadi pada diriku. Kataku, " Tuhan, betapa sedihnya melihat dan tahu bahwa jiwa yang hidup ada di sini."

Kudengar teriakan dari lubang yang pertama. Aku melihat jiwa dalam bentuk sebuah kerangka berteriak, " Yesus, kasihanilah."
'Oh Tuhan!" kataku. Itu adalah seorang wanita . Aku melihat kepadanya dan ingin menariknya keluar dari api. Hatiku hancur melihatnya.

Bentuk kerangka dari seorang wanita dengan kabut abu-abu kotor di dalamnya. Ia sedang berbicara kepada Yesus . Dengan terkejut kudengarkan dia. Daging busuk menggantung tercabik-cabik di tulangnya, dan ketika terbakar dagingnya jatuh di dasar lubang. Di matanya sekarang hanya merupakan rongga mata yang kosong. Dia tidak punya rambut.

Api mulai dari kakinya sebagai nyala yang kecil dan jadi besar ketika merambat ke atas dan menyelimuti tubuhnya. Wanita itu rupanya terbakar terus , sekalipun apinya hanya berupa bara. Dari hatinya yang terdalam keluar erangan dan tangisan putu asa, " Tuhan, Tuhan aku ingin keluar dari sini."
Dia terus mengulurkan tanganya kepada Yesus . kupandang Yesus, wajahNya sangat berduka.

Yesus berkata kepadaku, " AnakKu, kau berada di sini bersamaKu untuk memberitahu dunia bahwa dosa mengakibatkan maut, bahwa alam maut itu nyata."
Kupandang wanita itu lagi, dan cacing-cacing merayap keluar dari tulang kerangkanya. Mereka tidak rusak oleh api . Yesus berkata, " Dia tahu dan merasa cacing-cacing itu di dalamnya."

" Tuhan Kasihanilah!" aku menjerit ketika api mencapai puncaknya dan pembakaran yang mengerikan itu dimulai lagi. Tangisan yang hebat dan dalam mengguncang sosok dari jiwa wanita ini. Dia terhilang , tidak ada jalan keluar.
" Yesus kenapa dia ada disini ?" aku berkata dengan suara lemah, karena aku takut sekali. Yesus berkata, " Mari."

Jalan setapak yang kami lalui adalah jalan yang memutar, berbelok-belok ke dalam dan keluar diantara lubang-lubang api. Tangisan-tangisan mereka bercampur dengan erangan dan jeritan-jeritan yang seram masuk ke dalam kupingku dari semua jurusan. Tak ada waktu tenang di alam maut. Bau kematian dan daging yang membusuk terasa sekali di udara.

Kami datang ke lubang berikutnya Di dalam lubang ini, yang mempunyai ukuran yang sama dengan yang lainnya, ada sosok kerangka lain. suara laki-laki menjerit dari lubang dan berkata, " Tuhan, kasihanilah aku. " hanya kalau mereka berbicara aku bisa mengatakan apakah jiwa itu laki-laki atau peerempuan.

Raungan sedu-sedan yang hebat datang dari laki-laki ini, " Aku menyesal Yesus, ampuni aku. Keluarkan aku dari sini. Sudah bertahun-tahun aku berada ditempat penyiksaan ini. Aku mohon kepadaMu, keluarkan aku dari sini!" Sedu-sedan yang hebat mengguncang kerangkannya ketika dia memohon. " tolong Yesus. keluarkan aku!"

Aku memandang kepada Yesus dan melihat bahwa Diapun menangis . Dia memandang dan berkata, BapaKu, BapaKu, kasihanilah!"
"Tuhan Yesus," laki-laki itu menjerit dari lubang yang terbakar.
"Bukankah aku sudah cukup menderita untuk dosa-dosaku?" Sudah berjalan empat puluh tahun sejak kematianku."

Yesus berkata," Ada tertulis. Orang benar akan hidup oleh iman! Semua pengejek dan yang tidak percaya akan mendapat bagian dalam lautan api. Engkau tidak mau percaya kebenaran. Berkal-kali orang-orangKu Kukirim kepadamu untuk menunjukan jalan kepadamu, tapi kau tidak mau percaya. Engkau menertawai mereka dan menolak Injil. Meskipun Aku mati di kayu salib untukmu, engkau menolak Aku dan tidak bertobat dari dosa-dosamu.

BapaKu memberi banyak kesempatan padamu untuk diselamatkan. Kalau saja kau dengarkan!" Yesus menangis.
"Aku tahuTuhan, aku tahu!" tangis laki-laki itu. " Tapi sekarang aku bertobat."
"Terlambat," kata Yesus , " keputusan sudah ditetapkan. "

Laki-laki itu meneruskan,"Tuhan, beberapa dari orang-orangku datang ke sini, karena mereka juga tidak mau bertobat. Tolong, Tuhan, biarlah aku pergi untuk memberitahu kepada mereka supaya mereka bertobat dari dosa - dosa mereka selama mereka masih hidup di bumi. Aku tak ingin mereka datang kesini."
Kata Yesus , "Mereka punya pengkhotbah, pengajar, penatua, semua yang mengabarkan injil. Mereka akan mengatakannya kepada mereka. Mereka juga bisa memanfaatkan system komunikasi modern dan banyak jalan lain untuk belajar tentang Aku. Kukirim pekerja-pekerjaKu kepada mereka supaya mereka bisa percaya dan diselamatkan. Jika mereka tidak percaya waktu diberitakan Injil, mereka juga tidak akan diyakinkan sekalipun oleh orang yang bangkit dari kematiannya."

Meskipun begitu, orang itu menjadi sangat marah dan mulai mengutuk. Kata-kata jahat dan hujat keluar daripadanya. Kupandang dengan ngeri ketika nyala api naik ke atas dan dagingnya yang mati dan membusuk terbakar dan berjatuhan. Di dalam kerangka mati dari laki-laki ini, kulihat jiwanya. Terlihat seperti kabut abu-abu kotor yang memenuhi kerangkanya. Aku menoleh kepada Yesus dan berkata, " Tuhan, betapa ngerinya!"

Kata Yesus, " Alam maut itu nyata, penghakiman itu benar. Aku mengasihi mereka, anakKu. Ini baru permulaan dari perkara-perkara yang menakutakan yang harus Kutunjukkan padamu. Berikutnya akan jauh lebih banyak lagi."
"Ceritakan pada dunia untukKu bahwa alam maut itu nyata, bahwa laki-laki dan perempuan harus bertobat dari dosa-dosa mereka. Mari ikut Aku, kita harus jalan terus."

Di alam lubang berikutnya ada kerangka perempuan yang sangat kecil, kira-kira berumur 80 tahun. Tidak bisa kukatakan, bagaiman aku tahu umurnya, tetapi aku tahu. Kulitnya terkelupas dari tulang-tulangnya oleh nyala api yang terus-menerus, dan hanya tulang-tulang yang masih tertinggal dengan jiwa yang berupa kabut kotor di dalamnya. Kuperhatikan ketika nyala api membakarnya. Segera hanya ada tulang-tulang dengan cacing yang merayap di dalamnya yang tidak bisa terbakar oleh api.

" Tuhan betapa mengerikan!" jeritku. "Aku tak tahu apakah aku sanggup melanjutkannya, karena sangat mengerikan dan sulit dipercaya." Sejauh mata memandang, terlihat jiwa-jiwa yang terbakar di dalam lubang api.
"AnakKu, inilah sebabnya kenapa kau ada disini," jawab Yesus. " Kau harus tahu dan ceritakanlah kebenaran tentang alam maut. Sorga itu nyata ! Alam maut itu nyata! Mari, kita mesti jalan terus."

Kulihat kembali wanita itu. tangisnya begitu sedih. Ketika kuperhatikan , tulang-tulang tanganya saling melipat, seperti sedang berdoa. Tangisku tak bisa kutahan. Diriku ada dalam bentuk roh, dan aku sedang menangis. Aku tahu bahwa orang yang ada di dalam alam maut juga dapat merasakan semua hal.
Yesus tahu pikiranku." Ya nak," kataNya," mereka bisa. Jika mereka datang ke sini, mereka mempunyai pikiran dan perasaan yang sama seperti waktu mereka masih hidup di bumi, mereka ingat keluarga dan teman-teman mereka dan semua waktu ( yang mereka sia-siakan ) di mana mereka mempunyai kesempatan untuk bertobat, tapi di tolaknya. Ingatan selalu ada pada mereka . Kalau saja meeka mau percaya pada Injil dan mau bertobat sebelum terlambat."

Kupandang wanita itu sekali lagi, dan kali ini baru kuperhatikan bahwa dia hanya punya satu kaki , dan rupanya ada lubang di tuang pinggulnya." Apakah itu, Yesus ?" tanyaku
Dia bilang, "Nak, waktu dia di bumi, dia sakit kanker dan menderita sekali. Dia dioperasi untuk menyelamatkan nyawanya. Wanita tua itu selama bertahun-tahun melewatinya dalam kepahitan. Banyak umatKu datang kepadanya, untuk berdoa baginya dan untuk memberitahu padanya , bahwa Aku bisa menyembuhkannya . Dia berkata, ' Allah yang membuat aku begini!' Dan dia tak mau bertobat dan percaya pada Inji. Suatu saat dia bahkan pernah mengenal Aku, tapi lambat laun dia membeciKu. Katanya, dia tidak butuh Allah dan tidak mau Kusembuhkan. Aku masih memintannya dengan sangat, tetap mau menolongnya, mau menyembuhkan dan memberkatinya. Dia berbalik daripadaKu dan mengutukKu. Katanya dia tidak menghendaki Aku. RohKu memintanya dengan sangat. Sekalipun dia sudah berbalik daripadaKu, Aku tetap mencoba mendorongnya dengan RohKu, tapi dia tidak mau mendengarnya. Akhirnya dia mati dan datang kesini."

Wanita tua itu berteriak kepada Yesus, " Tuhan Yesus, ampuni aku sekarang. Aku menyesal bahwa ketika aku masih hidup di bumi aku tidak bertobat." Dengan sedu-sedan dia berteriak kepada Yesus ," Kalau saja aku bertobat sebelum terlambat! Tuhan, tolong keluarkan aku dari sini. Aku mau melayani Engkau. Aku akan jadi baik. Apakah aku belum cukup menderita ? Kenapa aku harus tunggu sampai terlambat ? Oh, kenapa aku menunggu sampai RohMu berhenti memperjuangkanku ?"
Yesus berkata kepadanya," Engkau mempunyai kesempatan demi kesempatan untuk bertobat dan melayani Aku."

Kesedihan terlukis di wajah Yesus waktu kami berjalan pergi. Sambil memperhatikan wanita tua itu menangis, aku bertanya , " Tuhan, apalagi berikutnya?"

Aku bisa merasakan rasa takut di sekelilingnya. Penderitaan, jeritan kesakitan dan suasana kematian dimana-mana. Yesus dan aku berjalan dalam kesedihan dan belas kasihan ke lubang berikutnya. Hanya oleh kekuatanNya aku bisa meneruskannya. Dari jarak jauh aku masih bisa mendengar tangisan wanita tua itu, tangisan penyesalan dan permohohonan pengampunan. Kalau saja aku dapat menolongnya ! Manusia berdosa, jangan tunggu sampai Roh Allah berhenti mendorongmu.

Didalam lubang berikutnya ada seorang wanita berlutut, sepertinya sedang mencari sesuatu. Kerangkanya juga penuh lubang . Tulang-tulangnya berbayang dan pakaiannya yang koyak terbakar. Kepalanya gundul, di bagian mata dan hidungnya hanya berupa lubang. Api kecil membakar di sekitar kaki di mana dia sedang berlutut, dan dia sedang mencengkeram sisi lubang belerang itu. Api melekat ditangannya, dan daging mati berjatuhan dari tubuhnya.

Sedu sedan yang hebat mengguncangnya. "Oh, Allah, Allah," tangisnya, "aku ingin keluar ." Ketika kami perhatikan , akhirnya dia mencapai puncak lubang dengan kakinya. Pikirku dia akan keluar, ketika setan besar dengan sayap yang besar yang kelihatanya patah di ujung dan tergantung di sisinya lari menghampirinya. Warnanya coklat hitam, dan badannya yang besar berbulu lebat. Matanya tertanam jauh di belakang dalam kepalanya, badannya sebesar beruang Grizzly. Setan itu mendapatkan wanita itu dan mendorongnya kembali dengan keras ke dalam lubang api. Kuperhatikan dengan ngeri waktu dia jatuh. Aku kasian sekali padanya, ingin merangkul dan memegangnya, dan minta kepada Tuhan untuk menyembuhkannya dan mengeluarkannya dari situ.

Yesus tahu jalan pikiranku dan berkata," AnakKu, penghakiman sudah ditetapkan. Allah sudah berfirman . Sekalipun dia masih anak - anak, Aku memanggil dan memanggilnya untuk bertobat dan untuk melayani Aku. Ketika dia berumur 16 tahun, Aku datang kepadanya dan berkata.' Aku mengasihimu. Berikan hidupmu kepadaKu dan ikut Aku, karena aku mengasihimu. Berikan hidupmu kepadaKu dan ikut Aku, karena Aku memanggilmu untuk maksud khusus.' Aku memanggil dia , tapi dia tidak mau mendengarnya. Katanya, 'Suatu hari aku mau melayaniMu. Sekarang aku tidak ada waktu untukMu. Tidak ada waktu, tidak ada waktu untuk melayaniMu, Yesus. Besok aku mau.' Hari esok tidak pernah datang, karena ditunggunya sampai terlambat."

Waktu wanita itu berseru kepada Yesus , " Jiwaku benar-benar tersiksa . Tidak ada jalan keluar, aku tahu bahwa aku menginginkan dunia, padahal mestinya Engkau, Tuhan . Aku ingin kekayaan, kemasyhuran, dan keberuntungan, dan aku mendapatkannya. Aku bisa beli apa saja yang kuinginkan , aku adalah majikan dari diriku sendiri. Aku adalah wanita yang paling cantik dan berbusana terbaik di zamanku. Dan aku memiliki kekayaan , kemasyhuran, dan keberuntungan, tapi kusadari bahwa semuanya itu tidak bisa kubawa mati. Oh Tuhan, alam maut itu mengerikan . Aku tak bisa istirahat siang maupun malam. Aku selalu dalam kesakitan dan siksaan . Tolonglah aku, Tuhan , " tangisnya.

Wanita itu memandang Yesus dengan rindu dan berkata, "Tuhanku, kalau saja aku mendengarkanMu ! Aku menyesali selamanya. Suatu hari aku pernah merencanakan untuk melayaniMu apabila aku sudah siap. Pikirku, Kau akan selalu hadir untukku. tetapi betapa salahnya aku.

Aku adalah wanita yang sangat diingini di zamanku karena kecantikanku. Aku tahu Allah memanggilku untuk bertobat. Selama hidupku Dia mendorongku dengan tali kasih, dan kiraku aku bisa memakai Allah seperti aku memakai setiap orang. Dia akan selalu hadir. Oh ya, aku memakai Allah. Dia mencoba sekuat tenaga untuk mendapatkanku untuk melayaniNya, sedangkan selama itu aku selalu berpikir bahwa aku tidak membutuhkanNya. Oh, betapa salahnya aku. Karena iblis mulai memakai diriku, dan aku mulai makin banyak dan makin banyak melayani iblis. Akhirnya aku lebih mencintai iblis daripada Allah. Aku cinta kepada dosa dan tidak mau berbalik kepada Allah .

Iblis menggunakan kecantikan dan uangku , dan semua pikiranku berkisar pada berapa banyak kuasa yang akan diberikannya kepadaku. Meskipun begitu, Allah terus menerus mendorongku. Tapi pikirku, aku masih punya hari esok atau lusa. Kemudian pada suatu hari, ketika aku sedang mengendarai mobil, sopirku menerjang rumah dan aku terbunuh. Tuhan , tolong keluarkan aku. " Waktu berbicara, tangannya yang hanya berupa tulang terulur kepada Yesus, sedang api terus menerus membakarnya.
Yesus berkata," Keputusan sudah ditetapakan."
Air mata mengalir di pipiNya waktu kami pindah ke lubang berikutnya. Aku menangis dalam hatiku tetang kengerian di alam maut. " Tuhan ," tangisku. " Penyiksaan itu sungguh nyata. Jika satu jiwa datang ke sini, maka tidak ada harapan, tidak ada hidup, tidak ada kasih. Alam maut terlalu nyata . " Tidak ada jalan keluar. Pikirku, dia harus selalu terbakar di dalam nyala api. "Waktu habis," kata Yesus. " Kita akan kembali lagi besok."

Kawan, kalau kau hidup dalam dosa, bertobatlah. Tetapi jika kau sudah lahir kembali dan telah berbalik dari Allah, bertobatlah dan kembalilah kepadaNya. Hidup baik dan pertahankan kebenaran. Bangunlah sebelum semuanya terlambat dan engkau akan tinggal selamanya dengan Tuhan di Sorga.

Yesus berkata lagi, " Alam maut berbentuk tubuh ( seperti tubuh manusia ), berbaring pada punggungnya di pusat bumi. Alam maut itu dibentuk seperti tubuh manusia, besar sekali dan ada banyak kamar - kamar penyiksaan.

Ingatlah untuk memberitahu manusia di bumi bahwa alam maut itu nyata. Jutaan jiwa yang terhilang ada di sini, dan setiap hari datang lebih banyak lagi. Di hari Pengadilan Besar, maut dan alam alam maut akan dilemparkan ke dalam lautan api, yang akan menjadi kematian yang kedua.